Jumat, 07 Maret 2008

Sekilas Tentang Lembaga Kami

Sekilas Info

SDN Bareng 3 Malang ini letaknya di kota Malang, tepatnya di Jl. Kawi Selatan 20 Malang, SD yang merupakan gabungan atau merger dari 3 SD terdahulu yaitu SDN Bareng 6, SDN Bareng 7 dan SDN Bareng 8, yang dilaksanakan di sekitar tahun 2003.

SDN Bareng 3 yang saat ini di kepalai oleh Drs. Hari Sudjalmo merupakan salah satu Sekolah Dasar dengan segudang prestasi baik di Tingkat Wilayah, Kecamatan, Kodya bahkan hingga Tingkat Propinsi.


Untuk lebih mengenal, marilah kita masuk ke dalam sekolah kami ini …..
Begitu anda masuk di Sekolah kami anda akan merasakan udara sejuk karena halaman sekolah kami dirancang dengan mengutamakan keasrian dengan pepohonan yang rindang juga akan anda lihat air terjun buatan yang memberi kesan natural sehingga siswa akan merasa nyaman belajar di sini.

Prestasi
Selanjutnya bila kita ada ruang tamu tampak banyak sekali yang merupkan bukti prestasi yang telah kami perolehyaitu berupa piala-piala dan penghargaan lainnya baik di tingkat Wilayah maupun Kecamatan, Kota ataupun Propinsi yang pernah diraih oleh siswa-siswa kami.

Ruang TU dan Guru

Ruang Kerja Tata Usaha dan Administrasi yang di sampingnya menyatu dengan Ruang Guru. Perlu anda ketahui sistem administrasi kami sudah menggunakan Komputer untuk mengolah data belajar siswa juga dalam hal pembayaran SPP siswa semuanya demi kelancaran adminstrasi pendidikan juga demi kelancaran layanan kepada wali murid.

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

KMB dilaksanakan tidak hanya di dalam kelas saja tetapi kami juga mencoba memberikan fasilitas multimedia untuk menunjang belajar siswa ataupun belajar outdoor dengan mengunjungi tempat-tempat yang berhubungan dengan materi pelajaran sekolah seperti ke pabrik, peternakan, tempat-tempat bersejarah ataupun yang lain, dengan tujuan agar siswa dapat mengalami secara langsung dan membandingkan apa yang mereka dapat di kelas dengan kenyataan yang sesungguhnya. Dengan demikian konsep kompentensinya lebih melekat di memori siswa.

Perpustakaan

Fasilitas lain yang tidak kalah pentingnya, yang dapat membantu siswa belajar yaitu perpustakaan, perpustakaan kami selain berfungsi sebagai penyedia literature bacaan bagi siswa, siswa juga terlibat langsung dalam pelayanan perpustakaan dengan mengunakan sistem komputerisasi seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

EKSTRAKURIKULER serta yang LAIN di SDN Bareng 3

Pramuka

Pramuka, salah satu ekstra wajib yang harus diikuti oleh siswa di SDN Bareng 3. Dengan kegiatan pramuka ini diharapkan nantinya pada diri siswa terbentuk mental dan kepribadian yang luhur, dapat hidup bersosial dengan baik juga siswa akan memiliki sikap mandiri, sebagai bekal mereka kelak sudah dewasa dan bermasyarakat di luar sekolah.

Komputer

Seperti halnya kegiatan pramuka ekstra ketrampilan ini wajib diikuti oleh siswa kelas I hingga ke VI, kegiatan ini selain bertujuan untuk memberikan pembelajaran yang menarik bagi siswa juga memberi pengenalan terhadap teknologi komputerisasi yang saat ini sedang merajai dunia.

Swadinda FM 107.3 Fm

Untuk memberi ruang berekspresi yang lebih luas radio lokal berbasis pendidikan SWADINDA FM tepatlah bagi siswa siswa untuk menyampaikan pendapat ataupun mendengar pengetahuan tambahan atau sekedar hiburan dengan berkirim salam kepada teman sehingga akan terjalin persahabatan yang semakin erat.

Rohani

Selain memberikan segudang ilmu kepada siswa SDN Bareng 3 juga ingin membentuk siswa menjadi manusia yang bertaqwa dan berbudi luhur untuk itu di SDN Bareng 3 diadakan kegiatan siraman rohani bagi siswa yang beragama islam, nasrani maupun hindu dan juga tidak juga menutup kemungkinan agama budha atau tiong hoa.

Kesehatan

Kebiasaan hidup bersih dan sehat selalu ditanamkan kepada siswa SDN Bareng 3 baik kebiasan membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan pakai sabun ataupun kebersihan di kamar mandi. Maka tidaklah heran kalau SDN Bareng 3 nyaman di dalamnya.

Fasilitas kesehatan yang lain yaitu UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), yang mana dengan fasilitas ini, bila siswa mereka merasa sakit pada saat kegiatan belajar mengajar, maka kami dapat memberikan pertolongan pada siswa minimal pertolongan pertama pada siswa.


Kantin Sekolah

Untuk menjamin kesehatan dan kebersihan makanan jajanan siswa, kantin sekolah, menyediakan jajanan yang sehat dan aman bagi siswa.

Jumat, 29 Februari 2008

K. Hajar Dewantara


Ki Hadjar Dewantara (Yogyakarta 2 Mei 1889 – 26 April 1959) adalah seorang pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia pada zaman penjajahan Belanda.

Lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, beliau mendirikan perguruan Taman Siswa yang memberikan kesempatan bagi para pribumi untuk bisa memperoleh pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.

Beliau wafat pada 26 April 1959 dan dimakamkan di Wijayabrata, Yogyakarta. Tanggal lahirnya, 2 Mei, kemudian dijadikan Hari Pendidikan Nasional di Indonesia. Beliau dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia dan wajahnya bisa dilihat pada uang kertas pecahan Rp20.000.

Nama beliau diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Selain itu, sampai saat ini perguruan Taman Siswa yang beliau dirikan masih ada dan telah memiliki sekolah dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Semboyan dalam pendidikan yang beliau pakai adalah: tut wuri handayani. Semboyan ini berasal dari ungkapan aslinya ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Hanya ungkapan tut wuri handayani saja yang banyak dikenal dalam masyarakat umum. Arti dari semboyan ini secara lengkap adalah: tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan baik). Semboyan ini masih tetap dipakai dalam dunia pendidikan kita, terutama di sekolah-sekolah Taman Siswa.


R.A. Kartini


Lahir di Jepara pada 21 April 1879, Kartini berhadapan pada budaya yang tidak memberikan kesempatan memperoleh pendidikan dan perlakuan setara dengan laki-laki. Cita-cita Kartini untuk meraih pendidikan Sekolah Guru di negeri Belanda melalui beasiswa yang telah diperolehnya, kandas oleh larangan orangtua yang malahan menikahkan Kartini dengan Bupati Rembang, Raden Adipati Joyodiningrat.

Sejak masih gadis, Kartini telah merealisasikan keinginannya untuk memajukan pendidikan kaum wanita, dengan mendirikan sekolah cuma-cuma khusus wanita di kota kelahirannya, Jepara. Setelah menikah, Kartini juga mendirikan sekolah di Rembang. Hal tersebut menginspirasi wanita-wanita lainnya dengan mendirikan "Sekolah Kartini" di beberapa kota yaitu Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, dan Cirebon.

RA Kartini wafat pada usia 25 tahun, pada tanggal 17 September 1904 ketika melahirkan putra pertamanya. Gaung perjuangan Kartini lebih menggema sepeninggalnya, di antaranya didukung oleh kumpulan surat Kartini yang dikumpulkan dalam sebuah buku dengan judul Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang). Buku yang diterbitkan pada tahun 1911 tersebut memuat 87 buah surat Kartini kepada sahabat-sahabatnya. Atas upaya Direktur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan: Mr JH Abendanon menerbitkan surat-surat Kartini, hingga kini citra dan cita-cita Kartini kita kenal dan kenang.